Mengenal Daniel Rudi, Sutradara PRISON AND PARADISE

on Sabtu, 18 Juni 2011
KapanLagi.com -
Oleh: Puput Puji Lestari

Dalam perfilman nama Daniel Rudi mungkin belum banyak dikenal. Namun, berkat karya film dokumenternya PRISON AND PARADISE Rudi diganjar banyak anugrah perfilman. Mengupas tentang film dokumenter yang menceritakan dampak sosial dan ekonomi dari bom bunuh diri ini, Rudi rela berbincang hingga 14 jam dengan pelaku bom Bali. Simak perbincangan kami dengan sutradara muda berbakat ini:

* Ceritain tentang film PRISON AND PARADISE dong?

Ini film dokumenter yang mengisahkan dampak terorisme terhadap keluarga korban dan keluarga pelaku. Terinspirasi oleh surat Al Maun, 107 di dalam Al Qur an, bahwa orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim. Bom bunuh diri telah melahirkan persoalan di dalam kehidupan umat manusia karena bom bunuh diri melahirkan anak-anak yatim baru. Baik dari kalangan korban maupun anak para pelaku. Bom bunuh diri telah menghadapkan perempuan dan anak-anak pada persoalan yang kompleks.

Dampak psikologis pada korban dan keluarga pelakunya, dampak ekonomi pada lingkungan yang lebih luas lagi. Bom bunuh diri juga menciptakan stigma di masyarakat pada keluarga para pelaku sebagai keluarga teroris, walaupun seringkali keluarga tidak tahu-menahu tentang apa yang telah diakukan pada para pelaku bom bunuh diri dan jaringan kelompoknya.

Pada situasi tersebut, anak-anak mereka dihadapkan pada situasi yang suram dalam menjalani kehidupan dan masa depan. Film ini juga menyodorkan realitas bahwa bom Bali 2002 telah mewariskan perdebatan panjang yang tidak pernah tuntas tentang Islam, pergerakan Islam, terorisme, jihad, gloalisasi.

* Kenapa membuat film tersebut?

Kami menganggap perlu membuat film ini untuk menghadirkan diskursus baru tentang pembahasan terorisme. Masyarakat hari ini dihadapkan pada realitas dan potensi konflik yang berakar pada pemahaman agama yang tidak terbahas secara mendalam. Film ini kami buat untuk menyodorkan suatu pembahasan kepada setiap pihak yang terseret dalam konflik global terorisme. Maka distribusi gagasan perdamaian itu kami lakukan dengan film PRISON AND PARADISE ini.

* Kapan syutingnya film ini?

Dimulai dari tahun 2003, kami melakukan wawancara dengan para pelaku Bom Bali 1, Imam Samudra, Ali Gufron a.k.a Muklas, Amrozi dan Ali Imron selama 14 jam di Bali. Kami mengikuti Noor Huda Ismail. Ia adalah seorang alumni Pondok Pesantren Al Mukmin Ngruki, mantan wartawan Washington Post dan alumni St. Andrews University di Scotlandia. Huda adalah direktur Yayasan Prasasti Perdamaian yang bekerja menjembatani rekonsiliasi terhadap keluarga korban Bom Bali 1 (Keluarga H. Maksum di Bali dan keluarga para pelaku Mubarok dan Ali Imron).

Tahun 2007 kami melakukan perekaman saat keluarga mereka datang untuk membesuk para pelaku di penjara. Tahun 2010 kami menyelesaikan film ini, dengan melengkapi perekaman gambar keluarga korban dan pelaku. Anak-anak mereka telah tumbuh dan memasuki usia remaja.


Daniel Rudi

* Siapa saja yang main dalam film ini?

Ini film dokumenter, di dalam film ini subyeknya antara lain:

1. Noor Huda Ismail
2. Keluarga H. Maksum. Sebuah keluarga Muslim Bali yang menggiatkan pengajian Muhammadiyah di Desa Dalung Bali. Eka Laksmi, suaminya adalah korban Bom Bali 1 bernama Imawan Sardjono yang tewas pada malam kejadian. Mbak Eka harus berjuang menghidupi kedua anaknya, Alif dan Aldi yang menjadi yatim karena bom bunuh diri 12 Oktober 2002.
3. Pelaku Bom Bali 1: Imam Samudra, Ali Imron, Ali Gufron dan Amrozi, Mubarok.
4. Keluarga anggota jaringan pelaku Bom Bali 1: Pak Harsono, ayahnya Mubarok, Ukthi Titin yang merupakan istri dari Mubarok, Qonita dan Asma kedua putri Mubarok dan Ukthi Titin. Ukthi Nissa istri Ali Imron dan anak perempuan mereka Azzah Rohidah.

* Durasinya berapa lama?
93 menit

* Inspirasi pembuatan film PRISON AND PARADISE apa?
Dokumenter ini terinspirasi dari Surat Al Maun 107 dan realitas keluarga korban dan keluarga pelaku.

* Pesan apa yang ingin disampaikan?
Pesan kemanusiaan.

* Harapan sebagai sutradara?
Film ini dapat membuka ruang pembahasan yang lebih luas tentang jihad dan terorisme. Para penonton dapat memahami apa itu jihad dan apa itu terorisme sehingga dapat mendudukkan setiap persoalan pada porsinya.

* Ikut festival apa saja? Prestasinya?
World Premiere dan kompetisi di Dubai International Film Festival @2010, VIBGYOR Film Festival di India, Korea Premiere dan kompetisi di CINDI (Cinema Digital), Film Festival di Korea Selatan Agustus 2011, Asia Pacific Screen Award di Gold Coast Australia, November 2011.

* Apakah ada keinginan membuat film ini menjadi film panjang?
PRISON AND PARADISE adalah dokumenter panjang. Kami sangat ingin memfilmkan buku Noor Huda Ismail berjudul 'TEMANKU, TERORIS?' untuk menjadi film panjang. Tinggal nunggu ada yang bekerja sama membantu modal (investor) hahaha..

* Proyek yang dikerjakan Mas Rudi saat ini apa?
Sedang mempersiapkan sekuel atau film kedua dari PRISON AND PARADISE, berjudul THE SHELTER OF PARADISE yang menceritakan bagaimana seseorang terlibat dalam kasus terorisme dan bagaimana mereka keluar dari permasalahan pasca hukuman sebagai NAPI kasus terorisme

* Film Indonesia favorit Mas Rudi sepanjang tahun ini apa? Mengapa suka film tersebut?
Film favoritku cuma satu PURNAMA DI PESISIR yang disutradarai oleh Chairun Nissa, sutradara muda berbakat yang masuk dalam 5 besar perempuan Indonesia berprestasi versi majalah Kartini, film itu keren banget! Hahhahaha.
bisnis bareng duwi